Selasa, 20 Maret 2012

PARTIKEL を


Partikel が, を, dan に biasanya tertukar pada saat meletakkannya pada objek kata kerja. Hal ini sering terjadi pada kata kerja yang dalam bahasa Indonesia mempunyai arti seolah-olah menjadi kata kerja transitif. Padahal, kata kerja transitif bahasa jepang, mempunyai perbedaan dengan kata kerja transitif bahasa Indonesia.

Kita ambil contoh untuk kata kerja いる (membutuhkan). Kalau dalam bahasa indonesia kata kerja tersebut termasuk dalam kata kerja yang mempunyai objek sehingga disebut kata kerja transitif. Namun konteks dalam bahasa Jepang sedikit berbeda. Untuk kata kerja いる partikel yang digunakan untuk mengikuti objeknya adalah , bukannya .
Seperti juga pada saat kata kerja 登る, maka partikel yang digunakan adalah sehingga menjadi "yama ni noboru", bukan "yama o noboru". Ada lagi ketika kata kerja わかる menggunakan partikel が, tapi pada kata kerja しる (tahu) menggunakan partikel を.

Permasalahan tersebut sebenarnya bisa diselesaikan dengan menghafal. Bahwa kata kerja ini partikelnya ini, dan kata kerja yang ini partikelnya ini. Namun yang menjadi dilema, ketika menemui kata kerja baru yang hampir serupa, dan kita selalu mengacu pada arti harfiahnya dalam bahasa indonesia. Maka bisa terjadi kesalahan seperti contoh tadi diatas.

"Basically,を always follows a noun or a nominal which is the direct  object of a transitive verb". A Dictionary of Japanese Particles. Sue A. Kawashima.

Pada dasarnya, partikel di ikuti dengan kata benda atau sebuah nomina yang merupakan objek langsung dari kata kerja transitif. Namun dilihat dari fungsinya, akan mempunyai banyak variasi.
Sekarang coba perhatikan fungsi dari partikel をdibawah ini.

1.  Diletakkan setelah objek langsung dari kata kerja transitif.

私はご飯食べる。"Saya sedang makan nasi"

私は手紙書く。"Saya menulis surat"

Dalam konteks ini, mungkin tidak menjadi masalah untuk dipahami. Namun yang harus diperhatikan ,ketika kita sudah mengenal kata kerja "他動詞"(katakerja transitif) dan "自動詞" (katakerja intransitif) , maka berhati-hatilah, karena dua jenis kata kerja tersebut mempunyai bunyi yang hampir mirip tetapi partikel yang digunakan berbeda. Misalnya kata kerja "止める" dan "止まる".

Perhatikan kalimat dibawah ini:

自動車止まる。"mobil (itu) berhenti"

自動車止める。"menghentikan mobil"

Catatan: meskipun pada bahasa Indonesia, kata kerja transitif itu biasa diindikasikan dengan imbuhan me~kan, tapi jangan terpaku pada arti harfiah dalam bahasa Indonesia. Melainkan harus benar-benar bisa membedakan mana yang transitif mana yang intransitif dalam bahasa Jepang. Sampai saat ini, saya juga belum mendapat referensi yang cukup kuat dalam membedakan jenis kata kerja tersebut. Jadi solusi paling mudah tapi sedikit "ribet" hanyalah menghafal. Dan menghafal yang paling efektif adalah dengan menyertakan objeknya. Misalnya:

ドアが閉まる。"pintu tertutup"

ドアを閉める。"menutup pintu"

Mungkin dengan teknik itu, kita tidak akan tertukar mana yang transitif mana yang intransitif.

2. Diletakkan setelah objek dari kata kerja yang mengandung keinginan (kk-たい)

Pada kata kerja bentuk -たい, bisa menggunakan partikel maupun. Namun jika menggunakan partikel が, ada sedikit penekanan pada objek nya.

私はご飯食べたいです。"saya ingin makan nasi"

私はご飯食べたいです。"saya ingin makan nasi"

3. Diletakkan setelah objek dari kata kerja kausatif 使役形動詞 (menyuruh/ membiarkan melakukan~)

Pada kata kerja kausatif, meskipun kata kerja yang digunakan pada mulanya adalah kata kerja intransitif yang tidak mempunyai objek, ketika menjadi kata kerja kausatif, maka objek dari kata kerja tersebut diikuti dengan partikel .
perhatikan kalimat dibawah ini:

社長は私働かせる。"sachoo menyuruh saya bekerja"

母は子供遊ばせる。"ibu membiarkan anaknya bermain"

Meskipun kata kerja "hataraku" pada dasarnya adalah kata kerja intransitif yang tidak memerlukan objek, setelah berubah menjadi kata kerja kausatif maka objek harus diikuti dengan partikel .
Untuk masalah kata kerja kausatif insyaallah akan kita bahas dalam artikel tersendiri.

4. Partikel を juga digunakan para pola kata kerja pasif (受身形動詞).

Perhatikan contoh berikut:

私は先生に名前呼ばれる。"namaku dipanggil oleh guru"

Yang pertlu diperhatikan, pada pola pasif bahasa jepang, terdapat perbedaan dengan pola pasif bahasa Indonesia. Ketika pola Bahasa Indonesia kata benda kepunyaan seseorang bisa dijadikan subjek dari pola kalimat pasif, namun pada pola kalimat bahasa Jepang hal itu tidak berlaku. Yang dijadikan subjek adalah subjek yang merasa terganggu dengan tindakan terhadap benda kepunyaan subyek tersebut. Seperti pada kalimat dibawah ini:

は隣の人に踏まれたんです。

Meskipun dalam bahasa Indonesia bisa disepadankan dengan makna " Kaki saya diinjak oleh orang disamping (saya)". Namun pada kasus seperti itu, "watashi no ashi" tidak bisa dijadikan subjek. Saya masih belum jelas, bagaimana pola tersebut bisa terbentuk, yang mana mempunyai perbedaan dengan pola bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Meskipun saya belum menemukan alasan yang bisa masuk logika, tapi yang pasti dalam pola tersebut subjek yang dimaksud adalah subjek yang mengalami "gangguan/ ketidaknyamanan" atas aksi kata kerja terhadap benda yang dimiliki si subjek.

5. Digunakan pada pola ~をしています, yang menunjukkan pekerjaan seseorang.

母は先生しています。"Ibu bekerja sebagai guru"

Meskipun pada harfiahnya "bekerja" bahasa Jepangnya aadalah "hataraku", namun pada saat ingin mengatakan " saya bekerja sebagai ~ " maka pola diataslah yang dipakai.

Kata kerja yang hampir sama juga menggunakan partikel , yakni "~shitteimasu" (mengetahui)

田中さんに子供が生まれたの知ってますか。"Apakah anda tahu (bahwa) anak dari ibu tanaka sudah lahir?"

6. Digunakan pada kata kerja yang menunjukkan pergerakan dari dalam keluar. Hal ini berlaku untuk hal konkrit maupun abstrak.

Perhatikan kalimat dibawah ini:

バスをでる。"keluar dari bus"

バスにのる。"naik ke (dalam)bus"

うちをでる。"keluar dari rumah"

うちにはいる。"masuk ke (dalam) rumah"

学校を卒業する。"lulus dari sekolah"

学校に入学する。"masuk ke sekolah"

Meskipun bisa dimaknai dalam bahasa Indonesia dengan kata "dari" namun jangan sampai terkecoh dengan kata "から". Ingat, konteks dalam bahasa Jepang punya banyak perbedaan. Jadi pada saat ingin melakukan penerjemahan, pastikan dapat membedakan konteks dari masing-masing bahasa, baik dari bahasa sumber maupun bahasa sasaran. Kata kerja "でる" selain menggunakan partikel , partikel に juga digunakan namun artinya bukan "keluar" melainkan "ikut serta".

試合に出る。"ikut serta dalam pertandingan"

Kata kerja だす juga menggunakan partikel 、tapi artinya bukan mengeluarkan. Melainkan "menyerahkan"

レポートを出す。"menyerahkan laporan"

7. Digunakan pada kata kerja yang menunjukkan gerakan, yang mempunyai aksi yang berkelanjutan (dinamis) pada suatu tempat.

Jika kata kerja yang digunakan adalah kata kerja yang menunjukkan gerakan atau aksi yang berkelanjutan pada suatu tempat maka partikel yang digunakan adalah. Pada kasus ini biasanya, bahkan saya sendiri biasanya terkecoh dengan partikel maupun .

Kata kerja yang biasa digunakan adalah 走る,i行く,這う,通る,渡る,散歩する,滑る, ドライブする, dll.
Contoh:

"道を通る。"MELEWATI JALAN.

"橋を渡る。"MENYEBERANG JEMBATAN.

Selain itu penggunaan partikel juga dijumpai pada pola: 

KB+を+ほしがる/kkーたがる。

Pola kalimat ini pun digunakan untuk mengekspresikan keinginan. Namun berbeda dengan pola kk-たい, pola kalimat ini hanya untuk mengatakan keinginan subjek orang ketiga, misal Tanaka san, kare, kanojo,dll.

Masih banyak penggunaan partikel wo ini, namun pada level yang saya ketahui, seperti yang saya jelaskan diatas.


*source: "A Dictionary of Japanese Partikel" Sue A. Kawashima
            "The Prepatory Course for JLPT" Setsuko Matsumoto

1 komentar:

  1. sumimasen, shitsumon ga arimasu

    mau tanya sensei, kalau tidur dikamar: heya ni nemasu / heya de nemasu?

    doumo arigatou gozaimasu

    BalasHapus