Kali ini, saya masih membahas tentang partikel は
da が.
Dan saya akan mencoba memberikan beberapa contoh kalimat sehingga terlihat
jelas perbedaannya.
"は marks the topic or subject by directly folowing it.
The structure that is established then, is a topic followed by a comment on
that topic, where は function like "as for..." or "in
referring to..."(A DICTIONARY OF JAPANESE PARTICLES, Sue A. Kawashima,
hal:236)
Seperti yang kita ketahui bahwa, pada dasarnya partikel は
berfungsi untuk menunjukkan subjek atau topik dari sebuah kalimat. Topik adalah
hal yang sedang dibicarakan. Dalam bahasa Indonesia partikel は biasanya
diartikan "ADALAH". Meskipun demikian, dalam mengartikan kalimat,
harus jeli melihat konteks yang terdapat dalam kalimat tersebut.
Untuk lebih jelasnya, saya akan mencoba memberikan beberapa
contoh penggunaan partikel は dan membandingkannya dengan
partikel lain.
1. Partikel wa sebagai pembentuk topik dalam sebuah kalimat
positif.
この本は難しいです " Buku ini sangat sulit "
Pada kalimat di atas, setelah "kono hon" partikel は mengikuti, maka yang menjadi topik kalimat diatas adalah "kono
hon/buku ini". Karena si pembicara sedang membicarakan tentang "buku ini",
yang mungkin menurut dia sulit untuk dipelajari, setelah membacanya.
Penggunaan は dalam
konteks ini saya rasa tidak ada masalah. Hanya saja, kita perlu cermat saat menghadapi
kalimat yang lebih kompleks, yang bisa jadi tidak hanya terdapat 1 partikel は.
Perhatikan contoh berikut.
隣の室はとてもうるさくて、私の室ではあなたの声が聞こえない。
Pada kalimat diatas, yang menjadi topik bukanlah "tonari
no shitsu", tapi "WATASHI NO SHITSU". Meskipun sama-sama diikuti
partikel は,
tapi frase kalimat awal diakhiri dengan bentuk -te (menunjukkan sebab), sehingga
"tonari
no shitsu" bukanlah topik sesungguhnya. Maka dari itu yang menjadi topic
adalah "watashi no shitsu", karena pembicara ingin menyampaikan bahwa
kalau di kamar saya (pembicara) suara anda tidak terdengar karena kamar samping
sangat berisik.
Penentuan topik ini, sangat perting pada saat penerjemahan.
Jika salah menentukan topik, maka makna yang ingin di sampaikan pada sebuah
kalimat bisa jadi keliru atau salah tafsir.
2. Partikel は sebagai pembentuk topik dalam
kalimat negatif.
Pada saat partikel は digunakan dalam kalimat
negatif, ternyata ada konteks yang lain selain makna dari kalimat itu sendiri
yakni "TIDAK MELAKUKAN ~"(pada kalimat verba). Supaya lebih jelas perhatikan
contoh kalimat di bawah ini.
*私は行きません。"Saya tidak pergi."
*学校へ行きません。"(Saya) tidak pergi ke sekolah."
Dua kalimat diatas sama-sama mempunyai makna "tidak pergi".
Tapi konteks yang terjadi, bisa saja berbeda. Pada kalimat yang kedua, pembicara
hanya mengatakan bahwa dia tidak akan pergi (ke sekolah). Meskipun subjek "watashi"
dalam kalimat tersebut tidak dituliskan, namun dalam bahasa Jepang, jika subjek
tidak ada, bisa dipastikan subjeknya adalah pembicara sendiri. Dengan catatan bahwa
belum ada topik lain yang sudah dibicarakan sebelumnya.
Kemudian pada kalimat pertama, mempunyai makna yang sama tapi
nuansa bisa sedikit berbeda. Dalam buku "A Dictionary Of Japanese Particles"
menyebutkan, "In a negative sentence wa usually indicates a comparision, emphasis,
or choise." Dalam kalimat negatif, partikel は biasanya mengindikasikan sebuah perbandingan, penekanan, atau
sebuah pilihan. Pada kalimat diatas, bisa dikatakan sebagai penekanan (emphasis).
Untuk lebih mudah memahami konteks tersebut, coba perhatikan ilustrasi dibawah ini.
山田: あした、田中さんと旅行にいきますか。"Apakah kamu akan
pergi berlibur bersama tanaka?"
木村: えとう。。田中さんはいきますが。。。私はいきません。"mmm...Tanaka
akan pergi, tapi saya tidak."
Partikel は pada "watashi
wa ikimasen" menunjukkan penegasan bahwa "WATASHI" tidak pergi. Beda
halnya jika ternyata watashi juga pergi. Maka kalimatnya akan menjadi "watashi mo ikimasu."
Sekarang perhatikan lagi contoh kalimat dibawah ini:
X: 英語、中国語、韓国語、どの言葉が話せますか
Y: 英語は話せます
Dengan menjawab "EIGO WA HANASEMASU" konteks yang terjadi
adalah bahwa dia (pembicara)bisa berbicaara bahasa inggris,
tapi bahasa lain dia tidak bisa. Beda halnya jika partikelnya menggunakan が "eigo ga hanasemasu", maka konteks yang terjadi
bahwa pembicara bisa berbicara bahasa inggris, tapi mungkin juga bisa berbicara
bahasa yang lain. Seperti contoh kalimat pada artikel sebelumnya, "Hon wa
arimasen" maka konteks yang terjadi adalah, tidak ada buku, tapi ada
barang-barang yang lain.
3. Partikel は sebagai penegas dari sebuah
obyek kata kerja.
Seperti yang kita ketahui, bahwa obyek langsung dari sebuah
kata kerja di tandai dengan partikel を. Tapi ketika sebuah obyek
ingin ditekankan maka obyek tersebut bisa menjadi topik dengan mengganti partikel
を menjadi partikel は. Kita simak contoh kalimat
dibawah ini.
X : あなたは宿題をやりましたか?"Kamu sudah mengerjakan PR?"
Y : 宿題はもうやりました。"(Saya) sudah mengerjakan PR"
Apa yang berbeda dari dua kalimat diatas? Ya, benar sekali,
partikel yang mengikuti objeknya berbeda. Meskipun kedua kalimat tersebut mempunyai
makna yang sama "telah mengerjakan PR". Tapi pada kalimat kedua
partikel をdiganti
menjadi は
pada obyeknya, maka terjadi penekanan, yang sebelumnya sebagai objek langsung
dari kata kerja, menjadi topik kalimat. Perhatikan ilustrasi dibawah ini
X: Kamu sudah mengerjakan PR?
Y: (kalau) PR, (saya) sudah mengerjakan(nya).
Kita coba jika dijawab dengan kalimat yang lain.
X: ええ。私は宿題をやりました。"Ya, saya sudah mengerjakan PR"
Jawaban dengan kalimat ini tidak salah, tapi terdengar kaku (jawaban pembelajar pemula).
Penekanan juga bisa terjadi pada kata keterangan, atau
setelah partikel lain. Misal,
いつもはバスでいきます。"Biasanya (saya) pergi dengan bus."
Bandingkan dengan:
私はいつもバスでいきます。"Saya biasanya pergi naik bus"
Berbeda bukan?
Bisa juga setelah partikel, misalnya:
あなたとはまたいきません。"(saya) tidak akan pergi (kalau) dengan
kamu lagi."
4. Menunjukkan perbedaan yang kontras antara dua topik.
contoh :
昨日は寒くて、今日は暑いです。珍しい天気ですね。
"Kemarin dingin, hari ini panas. Cuaca yang aneh
ya"
これはわたしの、それはあなたの。間違えないで。
"Ini punya saya, dan itu punya kamu. Jangan sampai
tertukar"
Ada lagi konteks yang terjadi antara pemakaian partikel は dan が.
Perhatikan kalimat dibawah ini.
星はきれいです。
星がきれいです。
Dua kalimat diatas, mempunyai makna yang sama yaitu
"Bintang (itu) indah". Namun pada kalimat pertama, hanya menerangkan
tentang bintang yang memang "indah". Sedangkan kalimat kedua,
mempunyai konteks bahwa pada saat itu, si pembicara "benar-benar" sedang melihat bintang yang ada di langit.
Berbeda bukan?
Masih banyak lagi pemakaian partikel は.
Tapi secara umum yang sering kita jumpai adalah seperti yang saya jelaskan di
atas.
Artikel selanjutnya saya ingin mencoba membahas, penggunaan
partikel が.
Sehingga diharapkan kita tidak mengalami kesulitan lagi dalam penggunaannya.
*source: " A Dictionary of Japanese Particles" Sue
A. Kawashima"
kalo nulis kanji d kasih hiragana atau romaji nya dong gan.. biar gak bingung..
BalasHapusanyway, it's good..
keep posting..
oke terima kasih masukannya.semoga artikelnya bermanfaat.
BalasHapus