Jumat, 23 Maret 2012

PARTIKEL で

Partikel selanjutnya yang menarik untuk kita bahas adalah partikel dan partikel . Permasalahan yang sering kita hadapi adalah pada saat menggunakan salah satu pertikel tersebut, biasanya tertukar. Namun jika dengan mencermati lagi dasar penggunaan dari partikel tersebut, maka kita tidak akan melakukan kesalahan lagi.

Maka dari itu, saya akan berusaha menjelaskan tentang pemakaian serta perbedaan antara partikel dan , sehingga bisa lebih memahami masing-masing partikel.

" Particle is placed after a noun of location, indicates it is where an action takes/took place. It is static. Note that the particles or indicate the direction of the action." A Dictionary of Japanese Particles Sue A. Kawashima

Pada dasarnya partikel diletakkan atau digunakan setelah kata benda tempat, yang menunjukkan dimana sebuah tindakan berlangsung. Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang statis. Statis dalam konteks ini bukan berarti diam tidak melakukan apa-apa. Untuk memahami kata "statis" ini, nanti kita akan mencoba membandingannya dengan partikel yang mempunyai konteks yang berlawanan dari statis, yakni "dinamis".

Coba perhatikan contoh kalimat dibawah ini dan bandingkan.

学校で勉強する。"belajar di sekolah"

学校に行く。"pergi ke sekolah"

Pada kata kerja 行く, partikel yang digunakan adalah . Namun pada kalimat diatas tidak menunjukkan makna tempat terjadinya suatu aksi, melainkan arah dari aksi pada kata kerja. Dan partikel bisa menggantikan partikel , jadi bisa diartikan "ke".

Kemudian apa perbedaan dua kalimat dibawah ini.

事務所で電話をかける。"(sedang) menelpon di kantor"

事務所に電話をかける。" (sedang) menelpon ke kantor"

Mungkin yang membuat kita bingung dalam menggunakan partikel , adalah penggunaan partikel pada pola "keberadaan" sesuatu.

KB tempat+ に+KB+が+ある/いる。

Pada pola tersebut digunakan partikel yang bisa di artikan "di". Karena mempunyai arti yang sama ini lah yang terkadang membuat kita bingung. Namun mari kita simak apa perbedaan dari dua partikel tersebut, meskipun mempunyai makna "di".

Berikut ini pemakaian yang sering kita jumpai.

1. Digunakan pada kata benda tempat yang menunjukkan tempat suatu aksi terjadi/ dilakukan.

Pada konteks ini, hati-hati tertukar dengan penggunaan partikel , karena dalam bahasa Indonesia, sama-sama mempunyai makna di. Yang perlu kita cermati dalam hal ini adalah kata kerja yang ada. Tidak semua kata kerja menggunakan dalam menerangkan tempat .

あの木の下でお弁当を食べる。"makan bento di bawah pohon itu"

教室で勉強する。"belajar di kelas"

Sekarang coba bandingkan dengan kalimat dibawah ini.

壁に絵がかけてある。"lukisan(itu) tergantung di dinding"

田舎に住む。"tinggal di kampung"

Dari contoh kalimat diatas, ada perbedaan konteks yang terjadi meskipun maknanya sama-sama "di". Dari kata kerjanya, saya sempat menyimpulkan bahwa penggunaan dan tergantung apakah kata kerja transitif atau kah intransitif. Tapi pada saat kita perhatikan kalimat dibawah ini.

工場で働く。"kerja di pabrik"

壁に絵をかける。"(saya)menggantung lukisan di dinding"

"働く"meskipun kata kerja intransitif yang tidak memerlukan objek langsung, namun partikel yang digunakan adalah . Sedangkan pada kata kerja "かける"(menggantung) meskipun termasuk kata kerja transitif, tapi menggunakan partikel

Dengan memperhatikan kalimat diatas terlihat bahwa penggunaan partikel /bukan tergantung dari jenis kata kerjanya, apakah transitif atau intransitif. Namun tergantung konteks dari kata kerja. Kalau dicermati kata "働く" adalah kata kerja yang mempunyai aksi. Jika ada kata benda tempat di ikuti partikel maka kata benda tempat tersebut yang menunjukkan tempat berlangsungnya aksi dari kata kerja yakni "働く". Sedangkan partikel pada kata benda tempat "" tidaklah menunjukkan tempat terjadinya aksi dari kata kerja "かける" namun menunjukkan tempat kata benda tersebut "BERADA" akibat aksi dari kata kerja "かける".

Maka jika kita pelajari tentang partikel ni, partikel tersebut cenderung menerangkan tentang keberadaan sesuatu. Perhatikan kalimat ini.

私の部屋で壁に絵をかける。"saya (sedang) menggantungkan lukisan pada dinding di kamar saya"

Apa perbedaan partikel dan pada kalimat diatas?

Menurut analisa saya, pada kalimat di atas menunjukkan tempat aksi dari "menggantung" sedangkan menunjukkan "keberadaan" lukisan. Jadi partikel diatas lebih tepat jika di artikan "pada".

Berbeda bukan?

Untuk lebih jelas lagi tentang partikel に、akan saya bahas pada artikel selanjutnya.

2. Menunjukkan Superlatif.

皆の中で木村さんが一番速く走る。"diantara semua, Kimura yang paling kencang berlari"

スポツでどちらが一番すきですか?"(diantara) olahraga, apa yang paling (anda) suka?"

dalam kalimat ini menunjukkan cakupan yang luas pada kata benda. Biasanya diletakkan setelah KB++, namun sering juga tanpa +dan hanya ditulis KB+. Kata benda yang biasa dipakai adalah kata benda yang mempunyai cakupan yang lebih luas yang mencakup kata benda yang lebih khusus. Misal pada contoh kalimat diatas, kata "皆"mempunyai cakupan yang luas yang terdiri dari banyak orang didalamnya. Begitu juga dengan "スポツ" mempunyai cakupan yang luas misalnya sepak bola, renang, athletik dll.

3. Menunjukkan waktu ketika sebuah aksi atau proses terjadi atau akan terjadi.

a. Menunjukkan periode waktu ketika sesuatu terjadi.
1940年代ではこんな歌がはやったそうだ。"lagu ini terkenal pada tahun 1940 an"
b. Menunjukkan umur seseorang.
彼は50歳で退職した。"dia pensiun pada umur 50 tahun"
c. Menunjukkan batas waktu sebuah aksi atau kejadian.
この仕事は30分でできますか。"bisakah (anda) melakukan pekerjaan ini dengan (waktu) 30 menit?"
もう二週間で夏休みになるよ。"sebentar lagi liburan musim panas selama 2 minggu "

Konteks yang hampir sama dengan penggunaan partikel de diatas terdapat pada penggunaan partikel ni. Untuk memahaminya kita coba bandingkan.

一日でこの仕事は終わりました。"pekerjaan ini selesai dalam sehari"

一日に二回歯を磨きます。"dalam sehari, (saya) menggosok gigi dua kali"

Meskipun dua kalimat diatas mempunyai makna yang sama dalam bahasa Indonesia "dalam", namun hati-hati dalam penggunaannya. Perhatikan perbedaan penggunaannya pada kalimat diatas.

Pada kalimat pertama partikel de menunjukkan periode waktu dari sebuah proses yang terjadi. sedangkan kalimat kedua menunjukkan periode waktu ketika intensitas suatu aksi terjadi. Jadi intinya, jika ditandai dengan partikel de, maka aksi itu memang terjadi selama kurun waktu yang disebutkan, misal 30分でmaka aksi tersebut memang terjadi selama 30 menit, namun jika 30分にmaka ada inensitas aksi yang terjadi pada kurun waktu itu, atau sebuah aksi terjadi pada kurun waktu tersebut, jadi bukan berarti aksi benar-benar terjadi selama 30 menit.

Perhatikan kalimat dibawah ini.

一日に一時間で電気がつきます。"selama sehari lampu menyala selama satu jam"

Mungkin dengan kalimat diatas, akan jelas perbedaannya.

4. Jika diletakkan setelah KB maka menunjukkan alat atau cara dalam melakukan aksi dari kata kerja.

学校へ自転車で行きます。"(saya)pergi ke sekolah dengan (naik) sepeda."

鉛筆で書いてください。"tulislah dengan (menggunakan) pensil"

日本語で話さなければならない。"harus berbicara dengan bahasa jepang"

Pada kalimat pertama, kata yang didalam kurung adalah makna yang sepadan dalam bahasa Indonesia. Meskipun dalam bahasa Jepangnya tidak ada kata のる(naik) atau つかう(menggunakan,namun dalam makna bahasa Indonesia ada nuansa tersebut yang diwakili dengan partikel .

Penggunaan partikel dalam pola kalimat diatas mungkin tidak terlalu bermasalah. Namun saya pernah terkecoh pada saat menemui kata kerja "翻訳する"yang artinya menerjemahkan. Pertama kali saya menemui kata kerja tersebut, saya pikir menggunakan partikel seperti pada contoh kalimat diatas. Setelah diperhatikan lagi, partikel yang tepat adalah . Mungkin dari arti saja sudah jelas, "menerjemahkan ke dalam bahasa ....". Jika yang dipakai partikel maka akan menjadi "menerjemahkan dengan bahasa...". Sehingga kalimat yang tepat adalah "日本語に翻訳してください"yang artinya "terjemahkan ke dalam bahasa jepang!

5. Digunakan untuk memberikan harga sesuatu.

このパソコンは10万円で買いました。"komputer ini (saya) beli dengan (harga) 100.000 yen".

バリへはいくらで行けますか。"berapa(harga untuk) bisa pergi ke Bali ?"

6. Digunakan untuk menunjukkan waktu atau kuantitas yang membuat kesatuan unit.

私は時間でアルバイトしている。"saya bekerja paruh waktu dengan (dibayar) per jam"

そのみかんは3つで100円です。"3 buah jeruk itu (seharga) 100 yen."

Kalimat diatas mempunyai makna yang berbeda dengan penggunaan partikel pada poin no.4. Meskipun sama-sama mengikuti KB waktu namun ada perbedaan. Mungkin perbedaan tersebut bisa kita lihat seperti dibawah ini.

時間でアルバイトして、一時間で千円を払ってもらう。もし一日に5時間でアルバイトするなら、毎日5千円をもらう。
"dengan kerja paruh waktu per jam, selama satu jam (saya) dibayar seribu yen. kalau dalam sehari (saya) bekerja paruh waktu selama 5jam, setiap hari (saya) mendapatkan 5 ribu yen."

Baca sekali lagi dan resapi perbedaannya.

7. Menunjukkan komposisi dari sebuah objek/ benda.

昔、日本の家は木で作られました。"jaman dulu, rumah di jepang terbuat dari kayu"

Selain bisa juga menggunakan から. Tapi ada sedikit perbedaan yakni jika menggunakan maka unsur penyusunnya masih bisa terlihat atau hanya berubah bentuk. Sedangkan から maka unsur awalnya seluruhnya berubah. Misalkan contoh diatas, maka kayu bahan dasar dari rumah masih terlihat jelas. Contoh kalimat yang menggunakan から misalnya:

ビールは麦から作られる。"bir terbuat dari gandum"

Pada kalimat diatas, unsur asal yakni gandum (padat) telah berubah bentuk dan zatnya, menjadi bir (cair). Sehingga partikelyang tepat digunakan adalah から.

8. Menunjukkan cara dari sebuah aksi, atau kondisi pada saat aksi terjadi.

大きい声で話してください。"berbicaralah dengan suara yang besar"

急いで出かける。"pergi dengan terburu-buru"

Dalam konteks ini juga bisa menggunakan verba bentuk ~て.

歩いて学校へ行く。"pergi ke sekolah dengan jalan kaki"

辞書を引いて調べましょう。"dengan membuka kamus, mari (kita) periksa."

Catatan: "membuka/melihat kamus" kata kerja yang dipakai bukan 開けるmaupun見る,tapi 引く

9. Menunjukkan alasan atau motif dari sebuah kejadian atau peristiwa.

僕は風邪で学校を休みました。"karena masuk angin saya tidak masuk sekolah"

大きい地震でビルがたくさん倒れてしまった。"karena gempa besar banyak gedung roboh"

10. Menunjukkan sumber dari sebuah informasi atau dasar dari sebuah kondisi.

新聞の天気予報で見ると今日は曇りだそうだ。"kalau berdasarkan ramalan cuaca dari koran, hari ini katanya akan mendung"

Partikel pada kalimat diatas bukan berarti "di" meskipun ada kata kerja 見る. Dan tidak bisa menggunakan partikel meskipun kata kerja 見る adalah kata kerja transitif yang bisa saja kata benda sebelumnya dijadikan objek. Namun pada kalimat diatas, "新聞の天気予報"dimaksudkan sebagai sumber informasi yang mengatakan bahwa "hari ini akan hujan" bukan sebagai objek dari 見る yang bisa saja di tandai dengan partikel .Contoh yang lain seperti kalimat dibawah ini.

あなたの時計で今何時ですか。"menurut jam tangan kamu, sekarang jam berapa?"

あなたが悲しんでいるのは顔色でわかる。"(saya) tahu (kalau) kamu sedang sedih dari raut wajah (kamu).

11. Menunjukkan dasar dari sebuah penilaian.

みかんの値段は大きさで違います。"harga jeruk, berbeda berdasarkan besarnya"

Selain penggunaan diatas, partikel masih mempunyai fungsi yang lain.

a. Sebagai konjugasi pada kata benda atau kata sifat .
これはりんごで、それはみかです。"ini apel, dan itu jeruk"
あの部屋は静かできれいです。"kamar itu tenang, dan rapi"
b. Digunakan pada kalimat dibawah ini.
あのレストランはお客様でいっぱいです。"restoran itu penuh dengan pengunjung"
c. これで失礼します。また来週。
Maaf, cukup sekian. Sampai jumpa minggu depan"

Dan masih banyak lagi penggunaan yang belum saya ketahui. Namun secara umum yang sering digunakan adalah seperti yang saya jelaskan diatas.



*source: "A Dictionary of Japanese Particles" Sue A. Kawashima
"The Prepatory Course for JLPT" Setsuko Matsumoto.

Selasa, 20 Maret 2012

PARTIKEL を


Partikel が, を, dan に biasanya tertukar pada saat meletakkannya pada objek kata kerja. Hal ini sering terjadi pada kata kerja yang dalam bahasa Indonesia mempunyai arti seolah-olah menjadi kata kerja transitif. Padahal, kata kerja transitif bahasa jepang, mempunyai perbedaan dengan kata kerja transitif bahasa Indonesia.

Kita ambil contoh untuk kata kerja いる (membutuhkan). Kalau dalam bahasa indonesia kata kerja tersebut termasuk dalam kata kerja yang mempunyai objek sehingga disebut kata kerja transitif. Namun konteks dalam bahasa Jepang sedikit berbeda. Untuk kata kerja いる partikel yang digunakan untuk mengikuti objeknya adalah , bukannya .
Seperti juga pada saat kata kerja 登る, maka partikel yang digunakan adalah sehingga menjadi "yama ni noboru", bukan "yama o noboru". Ada lagi ketika kata kerja わかる menggunakan partikel が, tapi pada kata kerja しる (tahu) menggunakan partikel を.

Permasalahan tersebut sebenarnya bisa diselesaikan dengan menghafal. Bahwa kata kerja ini partikelnya ini, dan kata kerja yang ini partikelnya ini. Namun yang menjadi dilema, ketika menemui kata kerja baru yang hampir serupa, dan kita selalu mengacu pada arti harfiahnya dalam bahasa indonesia. Maka bisa terjadi kesalahan seperti contoh tadi diatas.

"Basically,を always follows a noun or a nominal which is the direct  object of a transitive verb". A Dictionary of Japanese Particles. Sue A. Kawashima.

Pada dasarnya, partikel di ikuti dengan kata benda atau sebuah nomina yang merupakan objek langsung dari kata kerja transitif. Namun dilihat dari fungsinya, akan mempunyai banyak variasi.
Sekarang coba perhatikan fungsi dari partikel をdibawah ini.

1.  Diletakkan setelah objek langsung dari kata kerja transitif.

私はご飯食べる。"Saya sedang makan nasi"

私は手紙書く。"Saya menulis surat"

Dalam konteks ini, mungkin tidak menjadi masalah untuk dipahami. Namun yang harus diperhatikan ,ketika kita sudah mengenal kata kerja "他動詞"(katakerja transitif) dan "自動詞" (katakerja intransitif) , maka berhati-hatilah, karena dua jenis kata kerja tersebut mempunyai bunyi yang hampir mirip tetapi partikel yang digunakan berbeda. Misalnya kata kerja "止める" dan "止まる".

Perhatikan kalimat dibawah ini:

自動車止まる。"mobil (itu) berhenti"

自動車止める。"menghentikan mobil"

Catatan: meskipun pada bahasa Indonesia, kata kerja transitif itu biasa diindikasikan dengan imbuhan me~kan, tapi jangan terpaku pada arti harfiah dalam bahasa Indonesia. Melainkan harus benar-benar bisa membedakan mana yang transitif mana yang intransitif dalam bahasa Jepang. Sampai saat ini, saya juga belum mendapat referensi yang cukup kuat dalam membedakan jenis kata kerja tersebut. Jadi solusi paling mudah tapi sedikit "ribet" hanyalah menghafal. Dan menghafal yang paling efektif adalah dengan menyertakan objeknya. Misalnya:

ドアが閉まる。"pintu tertutup"

ドアを閉める。"menutup pintu"

Mungkin dengan teknik itu, kita tidak akan tertukar mana yang transitif mana yang intransitif.

2. Diletakkan setelah objek dari kata kerja yang mengandung keinginan (kk-たい)

Pada kata kerja bentuk -たい, bisa menggunakan partikel maupun. Namun jika menggunakan partikel が, ada sedikit penekanan pada objek nya.

私はご飯食べたいです。"saya ingin makan nasi"

私はご飯食べたいです。"saya ingin makan nasi"

3. Diletakkan setelah objek dari kata kerja kausatif 使役形動詞 (menyuruh/ membiarkan melakukan~)

Pada kata kerja kausatif, meskipun kata kerja yang digunakan pada mulanya adalah kata kerja intransitif yang tidak mempunyai objek, ketika menjadi kata kerja kausatif, maka objek dari kata kerja tersebut diikuti dengan partikel .
perhatikan kalimat dibawah ini:

社長は私働かせる。"sachoo menyuruh saya bekerja"

母は子供遊ばせる。"ibu membiarkan anaknya bermain"

Meskipun kata kerja "hataraku" pada dasarnya adalah kata kerja intransitif yang tidak memerlukan objek, setelah berubah menjadi kata kerja kausatif maka objek harus diikuti dengan partikel .
Untuk masalah kata kerja kausatif insyaallah akan kita bahas dalam artikel tersendiri.

4. Partikel を juga digunakan para pola kata kerja pasif (受身形動詞).

Perhatikan contoh berikut:

私は先生に名前呼ばれる。"namaku dipanggil oleh guru"

Yang pertlu diperhatikan, pada pola pasif bahasa jepang, terdapat perbedaan dengan pola pasif bahasa Indonesia. Ketika pola Bahasa Indonesia kata benda kepunyaan seseorang bisa dijadikan subjek dari pola kalimat pasif, namun pada pola kalimat bahasa Jepang hal itu tidak berlaku. Yang dijadikan subjek adalah subjek yang merasa terganggu dengan tindakan terhadap benda kepunyaan subyek tersebut. Seperti pada kalimat dibawah ini:

は隣の人に踏まれたんです。

Meskipun dalam bahasa Indonesia bisa disepadankan dengan makna " Kaki saya diinjak oleh orang disamping (saya)". Namun pada kasus seperti itu, "watashi no ashi" tidak bisa dijadikan subjek. Saya masih belum jelas, bagaimana pola tersebut bisa terbentuk, yang mana mempunyai perbedaan dengan pola bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Meskipun saya belum menemukan alasan yang bisa masuk logika, tapi yang pasti dalam pola tersebut subjek yang dimaksud adalah subjek yang mengalami "gangguan/ ketidaknyamanan" atas aksi kata kerja terhadap benda yang dimiliki si subjek.

5. Digunakan pada pola ~をしています, yang menunjukkan pekerjaan seseorang.

母は先生しています。"Ibu bekerja sebagai guru"

Meskipun pada harfiahnya "bekerja" bahasa Jepangnya aadalah "hataraku", namun pada saat ingin mengatakan " saya bekerja sebagai ~ " maka pola diataslah yang dipakai.

Kata kerja yang hampir sama juga menggunakan partikel , yakni "~shitteimasu" (mengetahui)

田中さんに子供が生まれたの知ってますか。"Apakah anda tahu (bahwa) anak dari ibu tanaka sudah lahir?"

6. Digunakan pada kata kerja yang menunjukkan pergerakan dari dalam keluar. Hal ini berlaku untuk hal konkrit maupun abstrak.

Perhatikan kalimat dibawah ini:

バスをでる。"keluar dari bus"

バスにのる。"naik ke (dalam)bus"

うちをでる。"keluar dari rumah"

うちにはいる。"masuk ke (dalam) rumah"

学校を卒業する。"lulus dari sekolah"

学校に入学する。"masuk ke sekolah"

Meskipun bisa dimaknai dalam bahasa Indonesia dengan kata "dari" namun jangan sampai terkecoh dengan kata "から". Ingat, konteks dalam bahasa Jepang punya banyak perbedaan. Jadi pada saat ingin melakukan penerjemahan, pastikan dapat membedakan konteks dari masing-masing bahasa, baik dari bahasa sumber maupun bahasa sasaran. Kata kerja "でる" selain menggunakan partikel , partikel に juga digunakan namun artinya bukan "keluar" melainkan "ikut serta".

試合に出る。"ikut serta dalam pertandingan"

Kata kerja だす juga menggunakan partikel 、tapi artinya bukan mengeluarkan. Melainkan "menyerahkan"

レポートを出す。"menyerahkan laporan"

7. Digunakan pada kata kerja yang menunjukkan gerakan, yang mempunyai aksi yang berkelanjutan (dinamis) pada suatu tempat.

Jika kata kerja yang digunakan adalah kata kerja yang menunjukkan gerakan atau aksi yang berkelanjutan pada suatu tempat maka partikel yang digunakan adalah. Pada kasus ini biasanya, bahkan saya sendiri biasanya terkecoh dengan partikel maupun .

Kata kerja yang biasa digunakan adalah 走る,i行く,這う,通る,渡る,散歩する,滑る, ドライブする, dll.
Contoh:

"道を通る。"MELEWATI JALAN.

"橋を渡る。"MENYEBERANG JEMBATAN.

Selain itu penggunaan partikel juga dijumpai pada pola: 

KB+を+ほしがる/kkーたがる。

Pola kalimat ini pun digunakan untuk mengekspresikan keinginan. Namun berbeda dengan pola kk-たい, pola kalimat ini hanya untuk mengatakan keinginan subjek orang ketiga, misal Tanaka san, kare, kanojo,dll.

Masih banyak penggunaan partikel wo ini, namun pada level yang saya ketahui, seperti yang saya jelaskan diatas.


*source: "A Dictionary of Japanese Partikel" Sue A. Kawashima
            "The Prepatory Course for JLPT" Setsuko Matsumoto

Minggu, 18 Maret 2012

PARTIKEL が

Pada artikel sebelumnya, sudah kita bahas mengenai partikel はdan membandingkannya dengan partikel が. Pada artikel kali ini, saya akan mencoba membahas tentang penggunaan partikel が.

Saya pribadi juga masih mengalami kesulitan tentang penggunaan partikel. Namun dengan kita membaca buku-buku referensi yang lain, itu bisa menambah informasi serta membantu kita memahami partikel. Karena bisa saja, antara buku satu dengan yang lain mempunyai tingkat pemahaman yang berbeda bagi pembacanya.

" A major function of the particle が is to emphasis the subject by following directly after it. However, other particles such as は in particular, also serve the same purpose. Diciding when to use which may be one of the most difficult factors in constructing Japanese sentences; in fact, even native speakers sometimes hahave to stop and think about the choices." A Dictionary of Japanese Particles" Sue A. Kawashima

Fungsi utama dari partikel が adalah untuk menekankan subjek pada sebuah kalimat. Namun, partikel は juga mempunyai fungsi yang sama. Untuk menentukan yang mana yang harus dipakai, adalah persoalan yang sulit. Bahkan bagi penutur bahasa jepang asli, akan berhenti sejenak dan berpikir, mana yang seharusnya digunakan.

Memang, masalah penggunaan kedua partkel ini, masih banyak dikaji pada seminar-seminar khusus oleh pakar-pakar Bahasa dan sastra Jepang. Namun praktisnya, seperti yang saya ketahui dan pemahaman saya setelah mempelajarinya, maka perbedaan itu seperti yang telah saya jabarkan pada artikel-artikel sebelumnya.
Dan berikut ini tentang beberapa penggunaan partikel が.

PARTIKEL が DIGUNAKAN SETELAH SUBJEK ATAU TOPIK KALIMAT YANG DIMAKSUD.

  a.  Digunakan pada kalimat yang menunjukkan eksistensi / keberadaan sebuah benda.

* Biasanya muncul pada pola ~が+ある/いる. (meskipun は juga bisa digunakan, tapi ada perbedaan konteks seperti yang telah saya jelaskan pada artikel sebelumnya

b. Digunakan untuk mengekspresikan keinginan, kemampuan, atau pendapat.

私はご飯が食べたいです."Saya ingin makan nasi"

Pada kalimat ini, biasanya bahkan saya pun akan berfikir menggunakan partikel をpada objeknya. Tapi coba perhatikan pada struktur kalimatnya. 

KB+が+KK-たい+です

Pada kalimat diatas diakhiri dengan です. Seperti yang kita ketahui, kalimat yang diakhiri dengan ですadalah kalimat nomina / frase benda. Maka kalimat ini seolah-olah adalah frase nomina. Partikel が,  bisa digantikan dengan partikel を, juga bisa digantikan dengan partikel は.Namun pada saat partikel ga digunakan,uansa penekanan lebih terasa.

Sekarang coba bandingkan dengan pola: 

KB/frase benda+が+ほしい+です. 

ご飯がほしいです。. "Saya ingin sushi"

Ternyata posisi ほしい dan kk-たい sama. Jadi kk-たい seolah bukan lagi kata kerja, bahkan perubahannya juga mengikuti kata sifat-i. Coba lihat lagi tabel perubahan kata kerjaたい dan bandingkan dengan perubahan kata sifat i.
Maka jika di utak-atik lagi, pola kalimatnya sama dengan:

KB+を+kk.kamus+の+が+ほしい+です

Catatan: partikel のberfungsi merubah frase kata kerja menjadi kata benda.
kk-たい / ほしい tidak bisa digunakan untuk pelaku orang ketiga. Misal dia,mereka,Tanaka san, Sachoo, dan yang setaranya (selain saya, kamu, atau yang setara). Untuk pelaku orang ketiga KK-たい/ほしい, i terakhir dihilangkan dan ditambah dengan がる.

Kemudian partikel が juga di pakai pada kalimat yang mengandung "kemampuan".

私は漢字が読めませす。."Saya bisa membaca kanji."

Kalimat diatas menjelaskan tentang "kesanggupan/kemampuan" pembicara membaca kanji. Pada pola kalimat biasa, partikel yang digunakan adalah を "漢字を読みます", sedangkan kalimat diatas menggunakan partikel が. Kasus yang hampir sama menurut saya, seperti pada kalimat yang menggandung keinginan (kk-たい). Kata kerja yang telah menjadi kata kerja potensial, maka objek dari kata kerja tersebut tidak bisa di ikuti dengan partikel を, tapi が dan bisa diganti dengan は. Jika ingin diganti dengan partikel を maka pola kalimatnya harus dirubah.
Perhatikan kalimat dibawah ini, mempunyai makna yang sama seperti kalimat diatas.

私は漢字を読むことができる."Saya bisa membaca kanji"

こと pada kalimat diatas berfungsi untuk mengubah frase kata kerja menjadi frase kata benda. Setelah frase kata benda, dikuti partikel が dan kk できる. Pola tersebut mempunyai makna "Bisa/ mampu melakukan~" (hal yang bisa dilakukannya ditunjukkan pada frase sebelum こと). Maka, KK bentuk potensial mempunyai kedudukan yang sama dengan kata kerja "できる"(bentuk potensial dari する). Dan partikel が pada kalimat diatas tidak bisa diganti dengan partikel を.
Dari perbandingan diatas, menurut saya masuk logika, mengapa pada saat kata kerja bentuk potensial, partikel yang digunakan adalah partikel が bukannya を.

Selanjutnya, partikel が digunakan untuk menyatakan opini. Biasanya ditunjukkan dengan kata, すき,きらい,いい,わるい,じょうず,へた dll.
ケーキがすきです。"saya suka kue"
漢字がじょうずです。"saya pintar (membaca) kanji"

c.  Partikel が mengkuti kata tanya atau frase benda pada sebuah kalimat.
Perhatikan kalimat berikut.

アナさん学校へ行きます. "Ana pergi ke sekolah"
maka kalimat interogatifnya menjadi :
だれが学校へ行きますか? "Siapa (yang ) pergi kesekolah?"

Partikel yang digunakan bukan は, tapi が. Tapi sebagai catatan, bahwa kata ganti tanya tersebut adalah mengacu pada subjek atau topik kalimat tersebut. Maka dengan hal itu, tidak berlaku untuk menanyakan: アナさんどこが行きますか? tapi partikel yang digunakan tetap へ menjadi "アナさんどこへ行きますか?" hal yang sama berlaku untuk だれと ,なんで, なんじに, tidak bisa digantikan dengan partikel が karena tidak mengacu pada topik. Kecuali memang hal tersebut dijadikan topiknya, seperti pada contoh kalimat yang pernah saya berikan sebelumnya "あなたとは行きません". Makan kata tanya bisa menjadi "だれとが行きませんか?"
Sekarang coba bedakan dua kailmat dibawah ini:
なんじに行きますか?
なんじが行きますか?

d.  Partikel が digunakan pada kata benda yang dimodifikasi dengan kata sifat.

かばんがあかい。 "tas yang merah"
目があおい "mata yang biru"

sekarang coba bandingkan dengan frase dibawah ini:

あかい かばん "tas merah"
あおい 目"mata biru"

Kalau saya, memahami perbedaan kalimat diatas, bisa dilihat dari partikel が. Pada kalimat pertama, Menekankan pada KB sebelum が, yang dijelaskan dengan kata sifat setelah partikel が. Pola kalimat ini biasa kita temui pada saat menjelaskan deskripsi sebuah benda atau orang. Perhatikan contoh kalimat berikut.

x: 田中さんはどの人ですか? 
    "Yang mana orang (yang) namanya tanaka?"
y: あの人です。かばんが赤くて、かみがながくて、めがあおいです。
  "Orang itu. (yang) tas(nya) berwarna merah, rambut(nya) panjang, mata(nya) biru."

Jadi jelas bedanya dengan "あおい め, ながい かみ, ataupun あかい かばん".

e.  Digunakan untuk menunjukkan respon dari salah satu panca indra. Biasanya kata yang digunakan adalah におい(bau), あじ(rasa).

いいにおいがする. "Berbau enak"
あまいあじがする. "Berasa manis"

Dua kalimat diatas adalah respon dari panca indra hidung dan lidah. Namun pada saat kita ingin menjelaskan respon dari panca indra mata dan telinga, maka menggunakan 見える dan 聞こえる.

f. Digunakan pada kalimat yang berpredikat/kata kerja intransitif.

Kata kerja intransitif, kata kerja potensial, kata kerja keinginan, adalah kata kerja yang menunjukkan keadaan "状態動詞". Maka objek yang ada tidak bisa ditujukkan dengan partikel を, tapi が.
contoh:

ドア開きます. "Pintu (itu) terbuka"
電気付きます. "Lampu (itu) menyala"

Sekarang bandingkan dengan kalimat ini:

ドア開けます. "(saya) membuka pintu"
電気付けます. "(saya) menyalakan lampu"

Dari artinya saja sudah cukup jelas. Pada kalimat intrasitif, hanya menjelaskan keadaan sesuatu (KB), dan menjadi subjek bukan objek. Dari kalimat diatas tentu saja tentang keadaan "pintu yang terbuka" atau "lampu yang menyala". Namun pada kalimat transitif objek yang ditandai dengan partikel を adalah objek langsung yang dikenai tindakan dari kata kerja transitif.

Perhatikan ilustrasi dibawah ini.
x: ドア閉まりますね. "Pintu(nya) tertutup ya."
y: ええ。あたしがドア閉めましたよ. "Ya, saya (yang) menutup pinti (itu)"

Berbeda bukan?

PENGGUNAAN LAIN DARI PARTIKEL GA.

1. Sebagai konjugasi. Biasanya diartikan dengan "tapi".
ぼくはもう勉強しましたがふごかくしまいました。
"saya sudah belajar,tapi tidak lulus"
2. Jika terletak diakhir kalimat dan diucapkan dengan nada ragu atau berfikir sejenak, maka bernuansa keragu-raguan.
確かにここに置いたんです が。
"(saya)yakin tadi Saya letakkan disini, tapi..."(tapi mengapa tidak ada disini.)
3. Jika terletak pada akhir kalimat pada kalimat permintaan atau opini, maka akan terdengar lebih halus.
社長さんにお目にかかりたいんです が。
"Saya ingin bertemu dengan presiden direktur " (terdengar lebih sopan)
Bandingkan dengan:
社長さんにお目にかかりたいんです。
4. Pada kata kerja tertentu, misalnya, わかる(tahu)、要る(membutuhkan)、聞こえる、見える。
日本語わかる?(tidak ada 日本語わかる?)
ビサ要る。(tidak ada ビサ要る)
見える。(tidak ada見える)
聞こえる。(tidak ada 聞こえる)
5. Digunakan untuk menjelaskan kata benda.
作ったパンをたべる。"Makan roti buatan ibu"
Partikel tidak bisa diganti dengan
    母作ったぱnをたべる。(X

Mungkin masih banyak lagi penggunaan partikel が, tapi yang umum sering digunakan adalah seperti yang telah saya jabarkan diatas. Semoga, dengan penjelasan diatas, kita bisa lebih jeli saat menggunakan partikel, terutama はdanが.


*source: "A Dictionary of Japanese Particles" Sue A. Kawashima
"The Prepatory Course for JLPT" Setsuko Matsumoto